MENCOBA BER expresi

segala inspirasi & expresiku

 
PERJUANGAN SANG PELAJAR
I LOVE YOU
Today Reflection


Doa

Berjamaah
Menyebut asma ALLAH
Saling asah saling asih saling asuh

Berdoalah
Sambil berusaha
Agar hidup jadi tak sia sia

Badan sehat
Jiwa sehat
Hanya itu yang kami mau

Hidup berkah
Penuh gairah
Mudah mudahan ALLAH setuju

Inilah lagu pujian
Nasehat dan pengharapan

Dari hati yang pernah mati
Kini hidup kembali

jendela informasi
  • sultan
  • langitan
  • sabili
  • numesir
  • nu_sudan
  • gusmus
  • gusdur
  • nuanz.australia
  • pesantrenkranji
  • gamajatim
  • nu.or.id/page
  • nupakistan
  • nusyria
  • nucim
  • sultan
  • hobibaca
  • buyankaba
  • aljabriabed
  • alfikra
  • law.emory
  • thejakartapost
  • shahrour
  • islamlib
  • Jawa Pos
  • Detik
  • berita
  • shterate
  • livescore
  • kompas
  • liputan6
  • republika
  • gatra
  • kapanlagi
  • antara
  • sriti
  • Bolo Kurowo
  • Ayat-ayat cinta
  • Arsip foto
  • web-ku
  • multiply-ku
  • dowload mp3barat
  • dowload mp3 indo
  • wahib
  • ning lely
  • bella
  • maya
  • nabilla
  • chabibmaulana
  • goeshid
  • aziz
  • doel kariem
  • Poland
  • fismaba
  • Munir
  • Mualim
  • waktu cairo
    Cuaca
    Blog dan Kepalsuan?
    Sabtu, 29 Maret 2008

    Melihat sisi pandang psikologis dari arti kepalsuan suatu blog.

    Roy Suryo dalam surat pembaca di majalah Tempo edisi Senin 31 Januari 2008 menuliskan tentang friendster dan blog palsu. Mungkin tepat jika Roy Suryo mengatakan bahwa banyak friendster adalah palsu karena dengan melihat secara sekilas kemudahan seseorang membuat profile identitas tanpa validasi tertentu di friendster membuat orang mudah memanipulasi data. Tetapi yang menjadi masalah adalah apakah kepalsuan itu dibuat pada profile-profile orang biasa ataukah pada profile-profile para public figure saja? Juga tepatkah jika Roy Suryo mengatakan bahwa 68% friendster adalah palsu tanpa melalui penelitian tertentu yang menyeluruh mulai dari segi motivasi orang membangun account di friendster sampai pada manfaat yang didapatkan dari friendster itu sendiri.

    Satu lagi yang menjadi suatu penyesatan informasi kepada publik yaitu dengan menyamakan friendster dengan blog dalam judul surat pembaca tersebut yaitu FRIENDSTER DAN BLOG PALSU, padahal kedua media tersebut jelas berbeda dalam beberapa segi. Judul diatas membuat orang dapat berpikir bahwa blog itu juga penuh kepalsuan.


    Apakah benar blog penuh kepalsuan? Penelitian dari Adi Onggoboyo (biangblogie.com) yang dilakukan pada februari 2008 mendapatkan data bahwa :


    84,83% dari 211 responden menampilkan identitas diri, hanya 15,16% tidak menampilkan identitas dirinya.
    Adapun identitas yang dimunculkan adalah :
    foto diri 3,35%
    umur/tempat tanggal lahir 3,35%
    email/alamat friendster/ID Chatting 17,87%
    pekerjaan/ hobi/ interest/ pendidikan/ organisasi/ pengalaman 17,31%
    profil lengkap (dengan cerita atau poin per poin) 13,40%
    dan gabungan dari beberapa poin diatas 44,69%

    Alasan menampilkan identitas :
    untuk membuat blog menarik perhatian pengunjung 3,91%
    agar cepat dapat mengenal anda 28,49%
    sebagai perkenalan pendahuluan 59,21%
    lain-lain 8,37%



    Adi Onggoboyo berpendapat bahwa mayoritas responden tidak mencantumkan profilnya secara lengkap, hal ini dimungkinkan karena alasan dunia cyber yang penuh paradoks. Sehingga amatlah wajar jika identifikasi diri mereka terbatas pada blog masing-masing lebih cenderung hanya sebagai sebuah perkenalan pendahuluan.

    Penelitian Adi Onggoboyo ini dikuatkan dengan survei awal yang dilakukan octave.or.id yang mendapatkan bahwa 79,51% dari 122 responden menampilkan identitas aslinya, hanya 20,49% responden yang menjawab tidak menampilkan identitas aslinya.



    Jika dilihat dari fakta bahwa banyak blogger yang memberikan identitas asli, apakah anda masih berpendapat bahwa blog penuh kepalsuan? Silakan anda jawab sendiri pertanyaan tersebut dari data yang ada. Jika Anda belum puas Anda dapat melanjutkan membaca mengenai pandangan saya bahwa tidak ada kepalsuan dari tulisan suatu blog*, yang ada hanyalah suatu imajinasi dari diri ideal.

    Saya sendiri tidak meragukan bahwa dengan melihat bagaimana cara seorang blogger bercerita/menulis dalam blognya, kita akan mengetahui kepribadian seseorang. Teori Carl Rogers (Aliran Psikologi Humanistik) dapat menjelaskan alasan saya tersebut. Bahwa perilaku seseorang adalah merupakan fakta dari lapangan fenomenal (istilah Carl Rogers menyebut realitas subyektif). Rogers berpendapat bahwa lapangan fenomenal merupakan rangkuman dari semua pengalaman dari apa yang dialami, dirasa, dinilai, ditafsirkan atas dasar pengertian individu baik yang disadari atau tidak. Konsep diri adalah bagian sadar dari lapangan fenomenal yang merupakan kesadaran batin yang tetap, dan akan membedakan dirinya dengan yang bukan dirinya.

    Dengan demikian bagaimana cara seorang blogger menulis dan menceritakan segala sesuatunya di blognya merupakan cerminan dari apa yang pernah dialami, dirasa, dinilai dan ditafsirkan atas dasar pengertian blogger tersebut baik yang disadari maupun tidak. Contohnya seorang blogger yang menulis diary, dan dalam tulisannya tersebut cenderung defensif, kaku dan picik dan hal tersebut tidak hanya sekali namun berpola mendominasi tulisan di blognya. Ini dapat menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara konsep diri dengan pengalaman individu tersebut. Dalam hal ini, individu merasa takut karena tidak menerima secara terbuka dan fleksibel semua pengalaman yang pernah dialaminya sehingga dapat dikatakan kepribadian individu tidak berfungsi penuh (Lihat tulisan tentang Carl Rogers).

    Tidak hanya blog yang bertema curhat yang dapat dilihat kepribadiannya namun juga blog-blog bertema lainnya, karena dalam hal ini bukan apa isi (content) dari blog tersebut namun bagaimana blogger tersebut menuliskan atau menceritakan sesuatu dalam blognya. Contoh konkret blog milik bang Enda, kita dapat melihat dan membaca bagaimana bang Enda menulis dengan kreatif, bebas dan penuh ide. Jika saya boleh memprediksi bahwa bang Enda adalah orang yang memiliki kepribadian penuh, dapat beraktualisasi diri tanpa ada halangan, tidak terlalu terbelenggu dengan peraturan konvensional, mampu menyesuaikan diri dengan baik, memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan, intuitif, dan fleksibel. Contoh yang lain adalah blog milik saya sendiri, jika anda perhatikan dari awal sampai akhir bagaimana cara penulis menceritakan/menuliskan sesuatu di blue diary maka anda akan mendapati seorang penulis yang berkepribadian melankolik.

    Menurut saya sendiri tidak ada kepalsuan dalam tulisan-tulisan seorang blogger, yang ada hanyalah suatu imajinasi diri ideal dari ketidaksesuaian antara konsep diri dengan pengalaman individu tersebut. Bilapun itu adalah kepalsuan maka itu tidak akan bertahan lama, karena pola-pola perilakunya akan menunjukkan siapakah dia sebenarnya. Bila kepalsuan itu terus berlanjut maka kita akan mengetahui bahwa dia adalah seorang yang memiliki kepribadian ganda dan bukanlah suatu kepalsuan juga.

    Catatan:
    * Blog yang dimaksud disini adalah suatu aplikasi web di internet yang dimiliki dan diposting secara periodik oleh seorang individu.
    ** Perhatikan sekali lagi, mana yang berupa data dan mana yang subjektifitas penulis. Jika menggunakan kata saya berarti jelas itu subjektifas dan opini penulis.
    posted by 4r1eF @ 08.35  
    1 Comments:
    Posting Komentar
    << Home
     
    Tentang Aku

    Name: 4r1eF
    Home: Lamongan, saqor qurais nasr city, Egypt
    About Me: Student at al-Azhar University Cairo-Egypt, Faculty of Islamic Law
    See my complete profile
    Today Reflection


    orang biasa

    semoga bisa
    bermanfaat bagi sesama
    membuat orang lain senang

    semoga tidak
    menjadi beban
    bagi orang lain

    selalu berusaha
    untuk mempersembahkan
    yang terbaik dalam Hidup

    karena hidup
    adalah misteri
    mudah2an punya hidup

    penuh arti
    penuh di mensi

    dan dapat anugrah
    dari ilahi amin 3x

    Arsip
    kalender

    Free Blog Content

    Obrolan
    Name :
    Web URL :
    Message :

    h2 class='title'>Special Thanks

    .....Jangan bicara soal idealisme...Mari bicara berapa banyak uang dikantong kita... Jangan bicara soal nasionalisme...Mari bicara tentang kita yang lupa warna bendera sendiri... Jangan perdebatkan soal keadilan...Sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan... Jangan cerita soal kemakmuran...Sebab kemakmuran hanya untuk anjing si tuan Polan... Jangan bicara soal runtuhnya moral...Mari bicara tentang harga diri yang tak ada arti... Atau tentang tanggung jawab yang kini dianggap sepi.....