Saat saya kecil dulu, setiap ramadhan datang hati saya selalu gembira.Ramadhan berarti boleh bermain hingga cukup malam, untuk ukuran anak kecil, bermain sampai jam 9 malam berarti sebuah bonus.Karena kebetulan rumah orangtua saya persis di depan lapangan, tentu saja saya selalu terlibat dalam keramaian Ramadhan di tempat tsb. Lapangan menjadi pusat kegiatan bermain. Biasanya setelah sholat tarawih, kami semua bermain ‘tak benteng’ atau ‘galahsin’.
Bila menjelang pagi setelah sholat shubuh, suatu budaya (yang sudah dilarang sekarang) khas Ramadhan di lamongan kami mainkan, yaitu perang petasan.Wah perang petasan ? yup, tiap-tiap dari kami biasanya sudah siap dengan puluhan petasan ‘jangwe’, jenis petasan yang bisa terbang sebelum akhirnya meledak.
Pastinya, hampir setiap pagi kami perang petasan dengan anak-anak se kampung ku atau juga perkampungan sebelah. Dan setelah petasan habis, tapi emosimasih belum puas, biasanya diakhiri dengan perkelahian massal anak-anak. Nah kalau sudah begini, yang kerepotan adalah Pak RT dan para orangtua. Akhirnyasemua kena sidang, hehehe.wah kalau cerita kelahian masa kecil aku paling nakal paling sering kelahi...he...he... Ramadhan juga berarti belanja pakaian baru. Menjelang Idul Fitri biasanya kami beramai-ramai mengunjungi pertokoan, hmm dulu sich di daerah saya yang ada hanya pasar kecil ..maklum masih lom maju he...he... dan pasar babat Jaya. Lucu juga, rombongan anak-anak yang notabene masih kecil, berangkat bersama lalu pulang bersama sambil menenteng bungkus plastik belanjaan pakaian.
Oh ya, saya tinggal di di kampung kecil dimana para orangtua kami bekerja di sana. Makanya tidak heran, di antara kami terjalin hubungan pertemanan yang sangat akrab. Saya misalnya, tidak sungkan untuk makan bersama di rumah tetangga saat berbuka puasa. Jika ada salah seorang dari kami yang sakit dan harus dirawat, pasti kami membesuk dan terkadang ikut menemani, tidur di rumah sakit. Ramadhan memang indah dan kami masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan tahun ini. Banyak budaya yang sudah hilang kini, tapi satu halyang tetap tidak pernah hilang adalah, tali persaudaraan di antara kami.
walaupun kini aku terdampar di kota kairo,entah mengapa masa lalu itu terus menghantui aku saat ini ,aku masih ter ingat masa-masa laluku yang seharus nya itu tidak perlu kita lamunkan,soal nya gak ada gunanya kan?...hm..hm... Selamat Datang Ramadhan dan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa untuk teman-teman Blogger dimanapun berada.Semoga Ramadhan ini membawa kebaikan bagi kita semua, Amien. baca selengkapnya..
Abdullah bin Rawahah seorang penyair yang pernah saya ceritakan pada postingan saya yang lalu , suatu akan beangkat ke Mu’tat setelah bepamitan dengan pemimpin perang lainnya ia menangis. “Kenapa Anda menangis ?” tanya seorang temannya.“Yang jelas bukan karena persoalan dunia” jawabnya. “ Tetapi, aku pernah mendengar Rasulullah saw membacakan ayat ini : “Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” ( Maryam:71 )
Bayangkan bagaimana seorang sahabat Nabi yang mengabiskan hampir seluruh umur dan fikirannya untuk menegakkan agama Allah , masih begitu merisaukan tentang keadaan dirinya diakhirat kelak, sedangkan kita yang tidak pernah sama sekali berkorban untuk agama-Nya sebagaimana para sahabat Nabi , masih tenang-tenang, seakan-akan sudah mendapatkan tiket emas untuk menuju surga, Padahal siapa yang berani menjamin akan hal itu. Kalau kita cermati ayat di atas, maka kita akan dapati bahwa tidak ada seorangpun diantara kita yang tidak mampir ke neraka, kecuali orang orang-orang yang dirahmati Allah Swt atau orang-orang yang mendapat syafaat Rasulullah. Tapi sekali lagi siapa yang bisa menjamin kita mendapatkan hal itu ??? Diantara beberapa kemulian ummat Rasulullah saw adalah Allah swt membolehkan orang-orang tertentu dari ummat Rasulullah saw memberikan syafaat bagi anggota keluarganya yang dimasukan ke dalam neraka untuk memasuki syurga , diantara orang-orang yang di perbolehkan memberi syafaat tersebut yaitu para hafizh Al-qur’an, dimana mereka dapat mengeluarkan 10 anggota keluarganya didalam neraka. Para hafiz al-qur’an memiliki kemulian tersendiri dimata Allah Swt, selain dapat memberikan syafaat bagi ahli keluarganya disebutkan juga didalam kitab Jami’ul-Fawaid, Imam Thabrani rah.a telah meriwayatkan, bahwa Anas ra mengatakan Rasululah saw bersabda, “Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan anaknya menjadi hafizh Al-Qur’an, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dia akan berkata kepada anaknya, ‘Mulailah membaca Al-Qur’an,’ Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al-Qur’an, maka bapaknya dinaikkan satu derajat oleh Allah Swt, sehingga terus bertambah tinggi hingga tamat.” Berapa beruntungnya apabila kita memiliki ahli keluarga yang menjadi hafizh Al-Qur’an. Karena berkah membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, maka orang tua dari seorang yang membacanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat nanti, yang sinarnya sangat terang, sehingga mengalahkan sinar matahari. Bahkan dalam kitab Syarh Al-Ihya Ma’rifah, Abu Nu’aim menuliskan bahwa basith ra meriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Rumah-rumah yang didalamnya dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an, tempat-tempat itu akan menyinari ahli-ahli langit, sebagaimana bintang-bingtang menyinari ahli bumi. Alangkah berbahagianya manakala ada diantara anggota keluarga kita yang menjadi Hafizh Al-Qur’an , karena sesungguhnya Al-qur’an adalah suatu nikmat yang besar sehingga apabila kita mengabaikannya maka akan menyebabkan datangnya azab yang pedih bagi diri kita. Dari Sa’id bin Sulaim ra dia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan Nabi, bukan Malaikat dan bukan pula yang lainnya.” Dari Abdullah bin Amru ra dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafa’at bagi hamba yang mengerjakannya . Puasa akan berkata, ‘Tuhanku, aku telah mengahalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka terimalah syafa’atku untuknya.’ Dan Al-Qur-an berkata , ‘Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur pada malam hari, maka terimalah syafa’atku untuknya. ‘Maka kedua syafaat tersebut diterima.” Allah Swt adalah pemilik kecantikan dan keindahan yang sebenarnya. Pada hakikatnya, di dunia ini tidak ada kecantikan dan keindahan kecuali milik-Nya. Dan yang pertama dari tanda Kecantikan-Nya adalah kalam-Nya. Perlukah kepada kecantikan lainnya apabila hal itu sudah didapati pada kekasih kita? Bagi orang-orang yang benar-benar mencintai, Al-Qur’an tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu apapun. Semoga Allah Swt dengan kelembutan-Nya memberikan kecintaan kepada kita terhadap Al-Qur’an dan menjadikan kita dan anak keturunan kita sebagai hafizh-hafizh Al-Qur’an… amien.
Name:
4r1eF Home:
Lamongan, saqor qurais nasr city, Egypt About Me:
Student at al-Azhar University Cairo-Egypt, Faculty of Islamic Law See my complete
profile
...terimakasi
Kepada 'kedua orang tuaku' yang yang telah mewarnai
jiwa ,dan semangatku sehingga aku dapat belajar
dapat...
ber expresi aku selalu memohon & berdo'a semoga mereka
: -berdua selalu dalam limpahan rahmatNya
amin.....3x
Ini hanyalah
'unofficial site. yang berisi expresi hidup
: foto.biografi dan diskografi
dari sang
legenda hidup anak. indonesia di lengkapi dengan
beberapa link yang semuanya
di tunjukan
agar pengunjung. dapat lebih mengenal dan
membaca dunia maya yang
menjadi sumber inspirasi banyak orang,insaalah isi
site ini benar adanya.apabila ada yang salah
atau tidak berkenan mohon diingat kan.
Untuk
pertanyaan, komentar, saran, kritikan dan apa
saja. silahkan Anda mengirimkan e-mail ke
: -( arief_bjta [at] yahoo [dot] com )
-
...hanyalah
karya sederhana dari aku untuk semua... proudly
dedicated for all my friends
from: -fauzan arif-